Memahami Kurva Lupa dan Kerucut Pembelajaran: Menjelajahi Proses Memori dan Pembelajaran Aktif

Saat sekarang ini banyaknya siswa dalam hal ini adalah pembeli di toko, sering terjadi fenomena dimana siswa tersebut lebih cepat lupa dan gampang teralihkan fokusnya.

Sebagai gambaran si siswa membeli sesuatu di toko nah setelah melakukan pembayaran, si siswa langsung saja beranjak tanpa membawa barang yang dibeli tersebut bersamanya. Hal tersebut hampir terjadi 1-3 kali dalam satu hari.

Nah itulah yang membuat saya selaku yang memperhatikan hal tersebut penasaran sehingga mencoba menggali lebih dalam, yang saya dapatkan adalah hal berikut ini, yaitu Forgetting Curve dan Cone of Learning.
Untuk lebih detail saya jabarkan informasi yang saya temukan berikut ini:

Belajar adalah suatu proses dinamis yang melibatkan tidak hanya penyerapan informasi, tetapi juga retensi yang efektif. Dalam perjalanan ini, dua konsep penting muncul: Kurva Lupa dan Kerucut Pembelajaran. Artikel ini akan membahas kedua konsep tersebut bersamaan.

1. Kurva Lupa:

Apa Itu Kurva Lupa?

Kurva lupa, diperkenalkan oleh Hermann Ebbinghaus, adalah fenomena psikologis yang menggambarkan penurunan ingatan seiring waktu jika tidak ada upaya untuk mengingat kembali informasi. Beberapa poin kunci dari kurva lupa melibatkan penurunan tajam pada awalnya dan retensi yang lebih baik melalui pengulangan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lupa:
- Waktu: Semakin lama waktu antara pembelajaran dan pengingatan, semakin besar kemungkinan lupa.
- Jenis Informasi: Sifat informasi memainkan peran dalam tingkat lupa.
- Gangguan: Informasi baru dapat mengganggu retensi materi sebelumnya.

Strategi Mengatasi Lupa:
- Pengulangan Berjarak: Meninjau informasi pada interval yang meningkat.
- Ingatan Aktif: Melibatkan diri dalam latihan mengambil informasi dari ingatan.

2. Kerucut Pembelajaran:

Apa Itu Kerucut Pembelajaran?

Kerucut Pembelajaran, atau Cone of Learning, dikembangkan oleh Edgar Dale, menggambarkan tingkat retensi informasi berdasarkan metode pembelajaran. Mulai dari pembacaan pasif hingga pengajaran langsung, konsep ini menyoroti pentingnya keterlibatan aktif dalam memahami dan mengingat informasi.

Tahapan dalam Kerucut Pembelajaran:
- Pembacaan Pasif: Mempunyai tingkat retensi yang lebih rendah.
- Diskusi Grup: Melibatkan siswa secara aktif meningkatkan retensi.
- Simulasi dan Praktek: Mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi nyata.

Hubungan antara Kurva Lupa dan Kerucut Pembelajaran:

Ketika memahami kedua konsep ini, kita menyadari bahwa pengulangan dan keterlibatan aktif merupakankunci dalam meningkatkan retensi dan mengatasi kurva lupa. Kurva lupa menekankan perlunya pengulangan, sementara Kerucut Pembelajaran menyoroti pentingnya keterlibatan aktif untuk meningkatkan pemahaman.

Sumber Informasi:

- Ebbinghaus, H. (1885). *Über das Gedächtnis* (On Memory).
  
- Dale, E. (1969). *Audio-Visual Methods in Teaching*.

Kesimpulan:

Dengan memahami bagaimana kurva lupa memengaruhi retensi informasi dan bagaimana keterlibatan aktif merupakan kunci dalam pembelajaran efektif, kita dapat mengoptimalkan metode belajar untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan jangka panjang. Integrasi pengulangan yang bijak dan partisipasi aktif dapat membentuk dasar pembelajaran yang kokoh dan berkesan.

Jika kita dicontohkan seperti dengan smart phone, maukah memory kita pergunakan untuk hal-hal yang tidak penting? walaupun memiliki memory penyimpanan tidak tak terbatas, akankah dalam masa tua nanti memory otak menjadi lebih cepat lupa atau malah jadi hilang ingatan? semua terserah keputusan anda
 
Support : Tokopedia | DyMerShop | Shopee
Copyright © 2011. Binter Pulsa - All Rights Reserved
Template Created by BinterPulsa Published by Oey Nd
Proudly powered by Blogger